BAB
I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Undang-undang Sistem Pendidikan
Nasional Nomor 20 tahun 2003 menyatakan bahwa pembelajaran adalah proses
interaksi peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar pada suatu
lingkungan belajar. Dalam pembelajaran, guru harus memahami hakikat materi pelajaran
yang diajarkannya dan memahami berbagai model pembelajaran yang dapat
merangsang kemampuan siswa untuk belajar dengan perencanaan pengajaran yang
matang oleh guru.Paradigma lama tentang proses pembelajaran yang bersumber pada
teori tabula rasa John Lock dimana pikiran seorang anak seperti kertas kosong
dan siap menunggu coretan-coretan dari gurunya sepertinya kurang tepat lagi
digunakan oleh para pendidik saat ini.Tuntutan pendidikan sudah banyak berubah.
Pendidik perlu menyusun dan melaksanakan kegiatan belajar mengajar dimana anak
dapat aktif membangun pengetahuannya sendiri. Hal ini sesuai dengan pandangan
kontruktivisme yaitu keberhasilan belajar tidak hanya bergantung pada
lingkungan atau kondisi belajar, tetapi juga pada pengetahuan awal siswa.Belajar
melibatkan pembentukan “makna” oleh siswa dari apa yang mereka lakukan,
lihat,dan dengar.
Model pembelajaran Cooperative
Learning merupakan salah satu model pembelajaran yang mendukung pembelajaran
kontekstual. Sistem pengajaran Cooperative Learning dapat didefinisikan sebagai
sistem kerja/ belajar kelompok yang terstruktur. Yang termasuk di dalam
struktur ini adalah lima unsur pokok (Johnson & Johnson, 1993), yaitu
saling ketergantungan positif, tanggung jawab individual, interaksi personal,
keahlian bekerja sama, dan proses kelompok.
B. Rumusan Masalah
Rumusan
masalah yang ingin dibahas dalam makalah ini adalah :
1. Apa model cooperative numbered
together dan talking stick?
2. Bagaimana model cooperative numbered
together dan talking stick?
3. Bagaimana menggunakan model
cooperative numbered together dan talking stick?
4. Apa sajakah keunggulan dan tujuan
model cooperative numbered together dan talking stick?
C. Tujuan
Tujuan yang
ingin dicapai dalam makalah ini adalah :
1. Untuk mengetahui model cooperative
numbered together dan talking stick.
2. Untuk mempelajari bagaiamana model
cooperative numbered together dan talking stick.
3. Untuk mempelajari cara menggunakn
model cooperative numbered together dan talking stick.
4. Untuk mengetahui keunggulan dan
tujuan model cooperative numbered together dan talking stick.
D.
Manfaat
Manfaat yang
dapat diambil dari makalah ini adalah :
1. Mengetahui model cooperative
numbered together dan talking stick.
2. Mengetahui bagaiamana model
cooperative numbered together dan talking stick.
3. Mengerti cara menggunakn model cooperative
numbered together dan talking stick.
4. Mengetahui keunggulan dan tujuan model
cooperative numbered together dan talking stick.
BAB
II
PEMBAHASAN
A. MODEL COOPERATIVE NUMBERED HEAD
TOGETHER (NHT)
1.
Pengertian NHT
Salah satu metode pembelajaran
kooperatif yang cukup banyak diterapkan di sekolah-sekolah adalah Numbered Head
Together atau disingkat NHT, tidak hanya itu saja, NHT juga banyak sekali
digunakan sebagai bahan penelitian tindakan kelas (PTK).
Number Head Together adalah suatu
Model pembelajaran yang lebih mengedepankan kepada aktivitas siswa dalam
mencari, mengolah, dan melaporkan informasi dari berbagai sumber yang akhirnya
dipresentasikan di depan kelas (Rahayu, 2006). NHT pertama kali dikenalkan oleh
Spencer Kagan dkk (1993). Model NHT adalah bagian dari model pembelajaran
kooperatif struktural, yang menekankan pada struktur-struktur khusus yang
dirancang untuk mempengaruhi pola interaksi siswa. Struktur Kagan menghendaki
agar para siswa bekerja saling bergantung pada kelompok-kelompok kecil secara
kooperatif. Struktur tersebut dikembangkan sebagai bahan alternatif dari
sruktur kelas tradisional seperti mangacungkan tangan terlebih dahulu untuk
kemudian ditunjuk oleh guru untuk menjawab pertanyaan yang telah dilontarkan.
Suasana seperti ini menimbulkan kegaduhan dalam kelas, karena para siswa saling
berebut dalam mendapatkan kesempatan untuk menjawab pertanyaan peneliti
(Tryana, 2008).
Menurut Kagan (2007) model
pembelajaran NHT ini secara tidak langsung melatih siswa untuk saling berbagi
informasi, mendengarkan dengan cermat serta berbicara dengan penuh perhitungan,
sehingga siswa lebih produktif dalam pembelajaran.
2.
Tujuan
Model Pembelajaran Cooperative Numbered Together (NHT)
Ibrahim mengemukakan tiga tujuan
yang hendak dicapai dalam pembelajaran kooperatif dengan tipe NHT yaitu :
a.
Hasil
belajar akademik stuktural
Bertujuan untuk meningkatkan kinerja siswa dalam tugas-tugas
akademik.
b.
Pengakuan
adanya keragaman
Bertujuan agar siswa dapat menerima teman-temannya yang
mempunyai berbagai latar belakang.
c.
Pengembangan
keterampilan social
Bertujuan untuk mengembangkan keterampilan sosial siswa.
Keterampilan yang dimaksud antara lain berbagi tugas, aktif bertanya,
menghargai pendapat orang lain, mau menjelaskan ide atau pendapat, bekerja
dalam kelompok dan sebagainya.Penerapan pembelajaran kooperatif tipe NHT
merujuk pada konsep Kagen dalam Ibrahim (2000: 29), dengan tiga langkah yaitu :
a.
Pembentukan
kelompok;
b.
Diskusi
masalah;
c.
Tukar
jawaban antar kelompok
3.
Langkah-Langkah
dalam Menerapkan NHT
Pembelajaran
dengan Talking Stick ini memliki langkah-langkah penerapannya dapat dilakukan
sebagai berikut:
a.
Penomoran
Penomoran adalah hal yang utama di dalam NHT, dalam tahap
ini guru membagi siswa menjadi beberapa kelompok atau tim yang beranggotakan
tiga sampai lima orang dan memberi siswa nomor sehingga setiap siswa dalam tim
mempunyai nomor berbeda-beda, sesuai dengan jumlah siswa di dalam kelompok.
b.
Pengajuan
Pertanyaan
Guru mengajukan pertanyaan kepada siswa. Pertanyaan yang
diberikan dapat diambil dari materi pelajaran tertentu yang memang sedang di
pelajari, dalam membuat pertanyaan usahakan dapat bervariasi dari yang spesifik
hingga bersifat umum dan dengan tingkat kesulitan yang bervariasi pula.
c.
Berpikir
Bersama
Setelah mendapatkan pertanyaan-pertanyaan dari guru, siswa
berpikir bersama untuk menemukan jawaban dan menjelaskan jawaban kepada anggota
dalam timnya sehingga semua anggota mengetahui jawaban dari masing-masing
pertanyaan.
d.
Pemberian
Jawaban
Langkah terakhir yaitu guru menyebut salah satu nomor dan
setiap siswa dari tiap kelompok yang bernomor sama mengangkat tangan dan
menyiapkan jawaban untuk seluruh kelas, kemudian guru secara random memilih
kelompok yang harus menjawab pertanyan tersebut, selanjutnya siswa yang
nomornya disebut guru dari kelompok tersebut mengangkat tangan dan berdiri
untuk menjawab pertanyaan. Kelompok lain yang bernomor sama menanggapi jawaban
tersebut.
e.
Melakukan
Evaluasi
Guru melakukan evaluasi secara individual terhadap
penguasaan materi, setiap siswa di dalam kelompok diberi skor berdasarkan hasil
evaluasi selanjutnya siswa atau kelompok yang memperoleh prestasi tinggi akan
memperoleh penghargaan.
4.
Kelebihan
dan Kekurangan Model Cooperative Numbered Together (NHT)
Dijelaskan oleh Hill (1993) dalam
Tryana (2008) bahwa model NHT memiliki kelebihan diataranya dapat meningkatkan
prestasi belajar siswa, mampu memperdalam pamahaman siswa, menyenangkan siswa
dalam belajar, mengembangkan sikap positif siswa, mengembangkan sikap
kepemimpinan siswa, mengembangkan rasa ingin tahu siswa, meningkatkan rasa
percaya diri siwa, mengembangkan rasa saling memiliki, serta mengembangkan
keterampilan untuk masa depan.
Sedangkan
kekurangan untuk model pembelajaran ini adalah :
a. Tidak terlalu
cocok untuk jumlah siswa yang banyak karena membutuhkan waktu yang lama.
b. Tidak semua
anggota kelompok dipanggil oleh guru. Karena kemungkinan waktu yang terbatas.
B. MODEL COOPERATIVE TALKING STICK (CTS)
1.
Pengertian CTS
Talking
Stick (tongkat berbicara) adalah metode yang pada mulanya digunakan oleh
penduduk asli Amerika untuk mengajak semua orang berbicara atau menyampaikan
pendapat dalam suatu forum (pertemuan antar suku), sebagaimana dikemukakan
Carol Locust berikut ini. Tongkat berbicara telah digunakan selama berabad-abad
oleh suku-suku Indian sebagai alat menyimak secara adil dan tidak memihak.
Tongkat
berbicara sering digunakan kalangan dewan untuk memutuskan siapa yang mempunyai
hak berbicara. Pada saat pimpinan rapat mulai berdiskusi dan membahas masalah,
ia harus memegang tongkat berbicara.Tongkat akan pindah ke orang lain apabila
ia ingin berbicara atau menanggapinya. Dengan cara ini tongkat berbicara akan
berpindah dari satu orang ke orang lain jika orang tersebut ingin mengemukakan pendapatnya.
Apabila semua mendapatkan giliran erbicara, tongkat itulalu dikembalikan lagi
ke ketua/pimpinan rapat. Dari penjelasan di atasdapat disimpulkan bahwa Talking
Stick dipakai sebagai tanda seseorang mempunyai hak suara (berbicara) yang
diberikan secara bergiliran/bergantian. Talking Stick termasuk salah satu
metode pembelajaran kooperatif. Menurut Kauchack dan Eggen dalam Azizah(1998),
pembelajaran kooperatif merupakan strategi pembelajaran yang melibatkan murid
untuk bekerja secara kolaboratif dalam mencapai tujuan. Kolaboratif sendiri
diartikan sebagai falsafah mengenai tanggung jawab pribadi dan sikap
menghormati sesama. Peserta didik betanggungjawab atas belajar mereka sendiri
dan berusaha menemukan informasi untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan yang
dihadapkan pada mereka dan guru hanya bertindak sebagai fasilitator.
Ciri-ciri model
pembelajaran kooperatif tipe talking stick yaitu:
a. Murid bekerja
dalam kelompok secara kooperatif untuk menuntaskan materi belajarnya.
b. Kelompok
dibentuk dari murid yang memiliki kemampuan tinggi, sedang dan rendah.
c. Bilamana
mungkin, anggota kelompok berasal dari ras, budaya, suku jenis kelamin yang
berbeda.
d. Penghargaan
lebih berorientasi kelompok ketimbang individu.
Talking
Stick termasuk salah satu model pembelajaran kooperatif. Dimana pembelajaran
ini mendorong peserta didik (murid) untuk berani mengemukakan pendapatnya tanpa
ada rasa takut salah. Model pembelajaran ini dilakukan dengan bantuan tongkat,
siapa yang memegang tongkat harus menjawab pertanyaan dari guru setelah murid
mempelajari materi pokoknya. Selain melatih untuk berbicara, pembelajaran ini
akan menciptakan suasana yang menyenangkan dan membuat murid aktif.
2. Langkah-langkah Penerapan CTS
Pembelajaran
dengan Talking Stick ini memliki langkah-langkah penerapannya dapat dilakukan
sebagai berikut:
a. Guru membentuk
kelompok yang terdiri atas 4-5 orang.
b. Guru menyiapkan
sebuah tongkat yang panjangnya 20 cm.
c. Guru
menyampaikan materi pokok yang akan dipelajari, kemudian memberikan kesempatan
para kelompok untuk membaca dan mempelajari materi pelajaran murid berdiskusi
membahas masalah-masalah yang ditemukan.
d. Setelah
kelompok selesai membaca materi pelajaran dan mempelajari isinya, guru
mempersilahkan anggota kelompok untuk menutup isi bacaan.
e. Guru mengambil
tongkat dan memberikan kepada salah satu anggota kelompok, setelah itu guru
memberi pertanyaan dan anggota kelompok yang memegang tongkat tersebut harus menjawabnya,
demikian seterusnya sampai sebagian besar murid mendapat bagian untuk menjawab
setiap pertanyaan dari guru murid lain boleh membantu menjawab pertanyaan jika
anggota kelompoknya tidak bisa menjawab pertanyaan
f. Guru memberikan
kesimpulan.
g. Guru melakukan
evaluasi atau penilaian, baik secara kelompok maupun individu.
h. Guru menutup
pembelajaran.
3. Kelebihan dan Kekurangan Model
Pembelajaran CTS
Model
pembelajaran Talking Stick (tongkat berbicara) ini memiliki beberapa kelebihan
diantaranya sebagai berikut:
a. Menguji
kesiapan murid
b. Melatih membaca
dan memahami materi dengan cepat
c. Siswa terlibat
langsung dalam kegiatan belajar
d. Terdapat
interaksi antara guru dan siswa
e. Siswa menjadi
lebih mandiri
f. Kegiatan
belajar lebih menyenangkan
Selain
memiliki kelebihan model pembelajaran kooperatif tipe Talking Stick juga
memiliki kekurangan, yaitu:
a. Membuat murid
senam jantung.
b. Siswa cenderung
individu
c. Siswa yang
pandai lebih mudah menerima materi sedangkan siswa yang kurang pandai kesulitan
menerima materi
d. Ketenangan
kelas kurang terjaga
C.
CONTOH RPP
MODEL PEMBELAJARAN NHT DAN CTS
1. Contoh RPP Model Pembelajaran NHT Kelas
5 SD
Rencanan Pelaksanaan Pembelajaran
(RPP)
Nama Sekolah : .................................
Mata Pelajaran : (Ilmu
Pengetahuan Sosial) IPS
Kelas/Semester : 5 / 1
A.
Kompetensi
Inti
v
Menghargai
berbagai peninggalan dan tokoh sejarah yang berskala nasional pada masa
Hindu-Budha dan Islam, keragaman kenampakan alam dan suku bangsa, serta
kegiatan ekonomi di Indonesia.
B.
Kompetensi
Dasar
Ø Mengenal jenis-jenis usaha dan kegiatan ekonomi di
Indonesia.
C.
Indikator
1.
Kognitif
a. Menyebutkan
jenis-jenis usaha perekonomian dalam
masyarakat Indonesia.
(C1/menyebutkan)
b. Menerangkan macam-macam pengelolaan usaha beserta
contohnya. (C2/menerangkan)
c. Mengemukakan cara menghargai
kegiatan orang dalam usaha.
(C3/mengemukakan)
d. Memberi
contoh kegiatan produksi,
distrbusi, dan konsumsi di Indonesia.
(C4/menyeleksi)
2.
Afektif
a. Mendengarkan
usulan teman (A1/menerima)
b. Memberikan
tanggapan berupa pertanyaan atau jawaban terkait dengan materi yang dipelajari (A2/menanggapi)
c. Memberikan
saran dengan bahasa yang santun (A3/menilai)
d. Menunjukkan
sikap aktif dalam kelompok (A4/mengelola)
e.
Memberikan bantuan kepada anggota
kelompok yang belum memahami materi ketika berdiskusi (A5/penghayatan nilai)
3.
Psikomotor
Membuat
kartu berisi slogan tentang ajakan mencintai produk indonesia.
a.
Mengumpulkan
kata-kata yang sesuai untuk menjadi sebuah kalimat slogan. (P1/imitasi atau menirukan)
b.
Menyusun
kata-kata menjadi sebuah kalimat slogan.(P2/manipulasi)
c.
Menghias
kartu dengan gambar atau simbol yang sesuai dengan kalimat slogan. (P3/presisi atau ketetapan)
d.
Mengoreksi
semua hasil karya yang dibuat untuk diberikan nilai yang terbaik.(P4/artikulasi
atau penghayatan)
D.
Tujuan
Pembelajaran
1. Kognitif
a. Siswa mampu menyebutkan jenis-jenis
usaha perekonomian dalam masyarakat
Indonesia. (C1/pengetahuan)
b. Siswa mampu menerangkan macam-macam pengelolaan usaha
beserta contohnya. (C2/pemahaman)
c. Siswa dapat mengemukakan cara menghargai
kegiatan orang dalam usaha.
(C3/penerapan)
d. Siswa dapat memberi contoh kegiatan produksi, distrbusi, dan konsumsi di
Indonesia. (C4/analisis)
2.
Afektif
a. Selama
diskusi siswa mampu mendengarkan usulan teman dengan baik (A1/menerima)
b. Selama
pembelajaran siswa mampu memberikan tanggapan berupa pertanyaan atau jawaban
terkait dengan materi yang dipelajari (A2/menanggapi)
c. Ketika
presentasi siswa mampu memberikan saran dengan bahasa yang santun (A3/menilai)
d. Melalui
kegiatan berkelompok siswa mampu menjadi anggota kelompok yang aktif (A4/mengelola)
e. Selama
diskusi siswa mampu memberikan bantuan kepada anggota kelompok yang belum
memahami materi (A5/penghayatan nilai)
3. Psikomotor
Membuat kartu
berisi slogan tentang ajakan mencintai produk indonesia.
a.
Siswa
mampu mengumpulkan kata-kata yang sesuai untuk menjadi sebuah kalimat slogan. (P1/imitasi atau menirukan)
b.
Siswa
mampu menyusun kata-kata menjadi sebuah kalimat slogan.(P2/manipulasi)
c.
Siswa
mampu menghias kartu dengan gambar atau simbol yang sesuai dengan kalimat
slogan. (P3/presisi atau ketetapan)
d.
Siswa
mampu mengoreksi semua hasil karya yang dibuat untuk diberikan nilai yang
terbaik.(P4/artikulasi atau penghayatan)
E.
Karakter Siswa
yang Diharapkan
Disiplin ( Discipline ), Rasa Hormat Dan Perhatian
(Respect ), Tekun ( Diligence ) , Jujur ( Fairnes ) Dan
Ketelitian ( Carefulness)
F.
Materi
Pembelajaran
Kegiatan Ekonomi di
Indonesia
G.
Pendekatan,
Model, dan Metode Pembelajaran
Materi
ajar di atas akan diajarkan menggunakan,
1. Pendekatan : Inovatif
2. Model : Numbered Head Together
(NHT)
3. Metode : kuis dan Drill Method
H.
Kegiatan
Pembelajaran
Langkah-langkah pembelajaran :
1. Kegiatan
awal (10 menit)
Fase 1 : Menyampaikan
tujuan pembelajaran dan perlengkapan pembelajaran
menyampaikan tujuan dan memotivasi siswa
v Guru
mengucapkan salam ketika masuk ke dalam
ruang kelas
v Guru mempersilakan siswa-siswinya untuk berdo’a
v Mempersiapkan
siswa pada perlengkapan
pembelajaran
v Menyampaikan
tujuan pembelajaran
2. Kegiatan
Inti (50 menit)
Fase 2 : menyampaikan informasi
v Guru
memancing siswa dengan beberapa pertanyaan tentang materi pembelajaran
v Menyampaikan
langkah-langkah dalam pembelajaran
v Menyampaikan
pokok-pokok materi yang akan dibahas
Fase 3 : mengorganisasikan siswa ke dalam kelompok belajar
v Membagi
siswa menjadi beberapa kelompok dengan anggota 2-5 siswa setiap kelompok
v Memberikan ikat kepala bertuliskan nomor pada
masing-masing kelompok
v Mengajak siswa untuk melakukan kuis
Fase 4 : membantu siswa bekerja dan belajar dalam kelompok
v Memberikan
kesempatan kepada siswa untuk bertanya tentang
materi atau kuis yang akan dilakukan
v Memberikan penghargaan atau hadiah kepada siswa yang bisa
menjawab.
v Membagikan kertas origami kepada masing-masing siswa
untuk membuat slogan tentang ajakan mencintai dan menggunakan produk Indonesia.
v Meminta siswa untuk menempelkan hasil karyanya di papan
karyaku.
v Menilai hasil karya siswa yang terbaik untuk diberi
penghargaan.
3. Kegiatan
Akhir (10 menit)
Fase 5 : evaluasi atau memberikan umpan balik
v Guru mereview kembali materi tersebut
v Sebelum mengakhiri pelajaran, guru mempersilakan
siswa-siswinya untuk berdo’a (mengucapkan hamdallah bersama-sama)
v Guru
mengucapkan salam ketika akan
meninggalkan ruang kelas
I.
Sumber
Belajar dan Media Pembelajaran
1. Sumber belajar : Buku siswa, LKS
2. Media pembelajaran :
kuis, gambar-gambar tentang materi pelajaran, dan susun kata.
J.
Penilaian
Hasil Belajar
Teknik : Tes lisan
dan tulisan
Bentuk tes : Uraian
dan lisan (kuis)
Instrument : Lembar Evaluasi (penilaian
kognitif)
Lembar Penilaian Afektif (perilaku
berkarakter)
Lembar Penilaian Psikomotor (ketrampilan sosial)
K. Alat Evaluasi Proses dan Hasil
1. Tes Proses
§ Menjawab
pertanyaan guru, berdiskusi tentang masing-masing
sub materi, dan mempresentasikan hasil diskusi.
Petunjuk :
o
Berilah
tanda cek (ü) pada kolom kriteria berdasarkan
pengamatan.
o Skor =
jumlah tanda cek (ü)
o Skor
maksimal = 25
Keterangan Kriteria
|
Rentangan Skor
|
||
A
|
Keaktifan
|
5
|
Baik sekali
|
B
|
Ketepatan menjawab/berpendapat
|
4
|
Baik
|
C
|
Kerjasama/kooperatif
|
3
|
Cukup
|
D
|
Sikap
|
2
|
Kurang
|
E
|
Keberanian
|
1
|
Kurang sekali
|
No
|
Nama Siswa
|
Kriteria
|
Skor yang
diperoleh
|
Nilai
|
||||
A
|
B
|
C
|
D
|
E
|
||||
1
|
||||||||
2
|
||||||||
Dst.
|
§ Diskusi
kelompok
Petunjuk :
o Berilah tanda cek (ü) pada kolom
kriteria berdasarkan pengamatan.
o Skor = jumlah tanda cek (ü)
o Skor
maksimal = 25
Keterangan Kriteria
|
Rentangan Skor
|
||
A
|
Kooperatif
|
5
|
Baik sekali
|
B
|
Sikap
|
4
|
Baik
|
C
|
Keaktifan
|
3
|
Cukup
|
D
|
Penyajian
|
2
|
Kurang
|
E
|
Laporan hasil diskusi
|
1
|
Kurang sekali
|
No
|
Nama Siswa
|
Kriteria
|
Skor yang
diperoleh
|
Nilai
|
||||
A
|
B
|
C
|
D
|
E
|
||||
1
|
||||||||
2
|
||||||||
Dst.
|
2. Tes Hasil (Psikomotor)
§ Hasil karya
Petunjuk :
o Berilah tanda cek (ü) pada kolom
kriteria berdasarkan pengamatan.
o Skor = jumlah tanda cek (ü)
o Skor
maksimal = 25
Keterangan Kriteria
|
Rentangan Skor
|
||
A
|
Imitasi atau menirukan
|
5
|
Baik sekali
|
B
|
Manipulasi
|
4
|
Baik
|
C
|
Presisi atau ketetapan
|
3
|
Cukup
|
D
|
Artikulasi atau penghayatan
|
2
|
Kurang
|
E
|
Imitasi atau menirukan
|
1
|
Kurang sekali
|
Mengetahui,
Kepala Sekolah SD/MI …….
( ………………..………… )
NIP/NIK :
…………………
|
|
……...., …………… 20…
Guru Mata Pelajaran IPS
( ………………...……… )
NIP/NIK :
……………….
|
2.
Contoh RPP
Model Pembelajaran NHT Kelas 5 SD
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)
Nama Sekolah :
..................................
Mata Pelajaran : IPS (Ilmu Pengetahuan
Sosial)
Kelas/Semester : 3 / 2
Alokasi Waktu : 2 × 35 Menit (1 kali pertemuan)
A.
Standar
Kompetensi
Memahami jenis pekerjaan dan
penggunaan uang
B.
Kompetensi
Dasar
Mengenal penggunaan uang sesuai
dengan kebutuhan
C.
Indikator
1. Kognitif
Produk :
a. Menyebutkan alat yang digunakan
untuk berbelanja
b. Menjelaskan sejarah uang
c. Menjelaskan fungsi uang
d. Menyebutkan jenis-jenis uang
e. Menjelaskan cara penggunaan uang
sesuai kebutuhan
f. Menjelaskan cara dan manfaat
menabung
g. Menjelaskan cara pengiriman uang
Proses
:
a. Guru memberikan pertanyaan langsung
yang diberikan kepada siswa tentang alat-alat apa yang digunakan dalam
berbelanja
b. Guru menjelaskan sejarah uang
c. Guru menjelaskan fungsi uang
d. Dengan kegiatan penugasan, siswa
menyebutkan jenis-jenis uang
e. Kegiatan diskusi kelompok, siswa
menjelaskan cara penggunaan uang sesuai kebutuhan
f. Kegiatan diskusi kelompok, siswa
menjelaskan cara dan manfaat menabung
g. Kegiatan diskusi kelompok, siswa
menjelaskan cara pengiriman uang
2.
Afektif (Keterampilan Sosial)
a. Mengembangkan perilaku berkarakter,
meliputi : keberanian dan percaya diri.
b. Mengembangkan keterampilan social,
meliputi : bertanya, menjadi pendengar yang baik, berlatih berkomunikasi verbal
3.
Psikomotor
Siswa
dapat menggunaan uang dengan benar yang sesuai dengan kebutuhan
D.
Tujuan
Pembelajaran
1. Kognitif
Produk:
a. Siswa dapat menyebutkan alat yang
digunakan untuk berbelanja
b. Siswa dapat menjelaskan sejarah uang
c. menjelaskan fungsi uang
d. Siswa dapat menyebutkan jenis-jenis
uang
e. Siswa dapat menjelaskan cara
penggunaan uang sesuai kebutuhan
f. Siswa dapat menjelaskan cara
dan manfaat menabung
g. Siswa dapat menjelaskan cara
pengiriman uang
Proses
:
a. Melalui pertanyaan yang diberikan
kepada siswa, siswa dapat menyebutkan alat yang digunakan dalam jual beli
b. Melalui penjelasan guru, siswa dapat
menjelaskan sejarah uang
c. Melalui penjelasan guru, siswa dapat
menjelaskan fungsi uang
d. Melalui penugasan oleh guru, siswa
dapat menyebutkan jenis-jenis uang
e. Melalui kegiatan diskusi kelompok,
siswa dapat menjelaskan cara penggunaan uang sesuai kebutuhan
f. Melalui kegiatan diskusi kelompok,
siswa dapat menjelaskan cara dan manfaat menabung
g. Melalui kegiatan diskusi kelompok,
siswa dapat menjelaskan cara pengiriman uang
2. Afektif
(Keterampilan Sosial)
a. Melalui penjelasan guru, siswa
mengembangkan perilaku berkarakter,meliputi:
keberanian, percaya diri.
b. Melalui diskusi siswa mengembangkan
keterampilan sosial, meliputi : bertanya, menjadi pendengar yang baik, berlatih
berkomunukasi verbal.
3. Psikomotor
a. Mengembangkan perilaku berkarakter,
meliputi : keberanian dan percaya diri.
b. Mengembangkan keterampilan social,
meliputi : bertanya, menjadi pendengar yang baik, berlatih berkomunikasi
verbal.
E.
Materi
Pelajaran
1.
Uang
2. Penggunaan Uang Sesuai dengan
Kebutuhan
F.
Strategi
Pembelajaran
1.
Pendekatan : Pendekatan Inovatif
2.
Model :
CTS (Cooperative Talking Stick)
3.
Metode :
a. Tanya jawab
b. Ceramah
c. Diskusi
d. Kuis
G.
Kegiatan
Pembelajaran
Langkah-langkah pembelajaran :
1. Kegiatan
awal (10 menit)
Fase 1 : Menyampaikan
tujuan pembelajaran dan perlengkapan pembelajaran
menyampaikan tujuan dan memotivasi siswa
a. Guru
mengucapkan salam ketika masuk ke dalam
ruang kelas
b. Guru mempersilakan siswa-siswinya untuk berdo’a
c. Mempersiapkan
siswa pada perlengkapan
pembelajaran
d. Menyampaikan
tujuan pembelajaran
2. Kegiatan
Inti (50 menit)
Fase 2 : menyampaikan informasi
a. Guru
memancing siswa dengan beberapa pertanyaan tentang materi pembelajaran
b. Menyampaikan
langkah-langkah dalam pembelajaran
c. Menyampaikan
pokok-pokok materi yang akan dibahas
Fase 3 : mengorganisasikan siswa ke dalam kelompok belajar
a. Membagi
siswa menjadi beberapa kelompok dengan anggota 2-5 siswa setiap kelompok
b. Memberikan tongkat pada salah satu ketua kelompok
c. Mengajak siswa untuk melakukan kuis atau permainan
Fase 4 : membantu siswa bekerja dan belajar dalam kelompok
a. Memberikan
kesempatan kepada siswa untuk bertanya tentang
materi atau kuis yang akan dilakukan
b. Memberikan penghargaan atau hadiah kepada siswa yang bisa
menjawab.
c.
Membagikan uang kepada masing-masing siswa untuk membuat slogan tentang
ajakan mencintai dan menggunakan produk Indonesia.
d.
Meminta siswa untuk menempelkan hasil karyanya di papan karyaku.
e. Menilai hasil karya siswa yang terbaik untuk
diberi penghargaan.
4. Kegiatan
Akhir (10 menit)
Fase 5 : evaluasi atau memberikan umpan balik
a. Guru mereview kembali materi tersebut
b. Sebelum mengakhiri pelajaran, guru mempersilakan
siswa-siswinya untuk berdo’a (mengucapkan hamdallah bersama-sama)
c. Guru
mengucapkan salam ketika akan
meninggalkan ruang kelas
H.
Media
Pembelajaran
1. Buku IPS Kelas III SD
2. Lembar kerja siswa
3. Tongkat kecil
I.
Pengorganisasian
Kelas
1. Individu
2. Kelompok kelas
3. Kelompok kecil (4-5 siswa)
J.
Kegiatan
pembelajaran
1. Pertemuan 1 ( 2 jam pelajaran)
Aktivitas Belajar
( Pertanyaan guru/respon siswa
yang diharapkan )
|
Peran/Bimbingan Guru
|
Fokus Penilaian
Proses
|
1. Pendahuluan
Apakah anak – anak mampu
menyebutkan alat yang digunakan untuk belanja ?
|
Mengecek pemahaman siswa sebelum
masuk pada materi pelajaran
yang akan diajarkan.
|
Apakah anak mampu meyebutkan alat
yang digunakan untuk berbelanja?
|
2. Pengajuan Masalah
(Individu / Kelompok)
- Jelaskan sejarah uang!
- Jelaskan
fungsi uang yang kamu ketahui!
- Sebutkan jenis-jenis uang yang
yang beredar di Indonesia!
|
Dengan penjelasan guru , siswa
dibiarkan berpikir tentang masalah yang diberikan.
Dengan arahan dan penjelasan guru
berikan kesempatan anak untuk
berpikir tentang fungsi uang.
Arahkan anak untuk berpikir dan
mengingat jenis-jenis uang yang pernah mereka gunakan dalam berbelanja.
|
Apakah anak bisa menjelaskan
sejarah uang?
Apakah anak mengetahui fungsi dari
uang?
Apakah anak dapat menyebutkan
jenis-jenis uang yang beredar di Indonesia?
|
3. Penutup
Mereviu dan menggarisbawahi
hal-hal penting yang telah dipelajari
|
Membantu merumuskan kesimpulan
dari hasil belajar.
Memberikan tugas atau PR dari buku
paket siswa.
|
K.
Alat
dan Sumber Belajar
1. KTSP 2006/Kurikulum
Standar Isi Mata Pelajaran IPS Sekolah Dasar
Nama : Ahmad Zuber dan Lukman Hakim
Tahun : 2009
Judul : Aktif Belajar IPS untuk Kelas III SD dan MI
Penerbit : Platinum
L.
Penilaian
Hasil Belajar
Teknik : Tes lisan
dan tulisan
Bentuk tes : Uraian
dan lisan (kuis)
Instrument : Lembar Evaluasi (penilaian kognitif)
Lembar Penilaian Afektif (perilaku
berkarakter)
Lembar Penilaian Psikomotor (ketrampilan sosial)
M. Alat Evaluasi Proses dan Hasil
1. Tes Proses
§ Menjawab
pertanyaan guru, berdiskusi tentang masing-masing
sub materi, dan mempresentasikan hasil diskusi.
Petunjuk :
o
Berilah
tanda cek (ü) pada kolom kriteria berdasarkan
pengamatan.
o Skor =
jumlah tanda cek (ü)
o Skor
maksimal = 25
Keterangan Kriteria
|
Rentangan Skor
|
||
A
|
Keaktifan
|
5
|
Baik sekali
|
B
|
Ketepatan menjawab/berpendapat
|
4
|
Baik
|
C
|
Kerjasama/kooperatif
|
3
|
Cukup
|
D
|
Sikap
|
2
|
Kurang
|
E
|
Keberanian
|
1
|
Kurang sekali
|
No
|
Nama Siswa
|
Kriteria
|
Skor yang
diperoleh
|
Nilai
|
||||
A
|
B
|
C
|
D
|
E
|
||||
1
|
||||||||
2
|
||||||||
Dst.
|
§ Diskusi
kelompok
Petunjuk :
o Berilah tanda cek (ü) pada kolom
kriteria berdasarkan pengamatan.
o Skor = jumlah tanda cek (ü)
o Skor
maksimal = 25
Keterangan Kriteria
|
Rentangan Skor
|
||
A
|
Kooperatif
|
5
|
Baik sekali
|
B
|
Sikap
|
4
|
Baik
|
C
|
Keaktifan
|
3
|
Cukup
|
D
|
Penyajian
|
2
|
Kurang
|
E
|
Laporan hasil diskusi
|
1
|
Kurang sekali
|
No
|
Nama Siswa
|
Kriteria
|
Skor yang
diperoleh
|
Nilai
|
||||
A
|
B
|
C
|
D
|
E
|
||||
1
|
||||||||
2
|
||||||||
Dst.
|
2. Tes Hasil (Psikomotor)
§ Hasil karya
Petunjuk :
o Berilah tanda cek (ü) pada kolom
kriteria berdasarkan pengamatan.
o Skor = jumlah tanda cek (ü)
o Skor
maksimal = 25
Keterangan Kriteria
|
Rentangan Skor
|
||
A
|
Imitasi atau menirukan
|
5
|
Baik sekali
|
B
|
Manipulasi
|
4
|
Baik
|
C
|
Presisi atau ketetapan
|
3
|
Cukup
|
D
|
Artikulasi atau penghayatan
|
2
|
Kurang
|
E
|
Imitasi atau menirukan
|
1
|
Kurang sekali
|
Mengetahui,
Kepala Sekolah SD/MI …….
( ………………..………… )
NIP/NIK :
…………………
|
|
……...., …………… 20…
Guru Mata Pelajaran IPS
( ………………...……… )
NIP/NIK :
……………….
|
BAB
III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Model pembelajaran Cooperative
Learning merupakan salah satu model pembelajaran yang mendukung pembelajaran kontekstual.
Sistem pengajaran Cooperative Learning dapat didefinisikan sebagai sistem
kerja/ belajar kelompok yang terstruktur. Number Head Together adalah suatu Model pembelajaran yang
lebih mengedepankan kepada aktivitas siswa dalam mencari, mengolah, dan
melaporkan informasi dari berbagai sumber yang akhirnya dipresentasikan di
depan kelas (Rahayu, 2006). NHT pertama kali dikenalkan oleh Spencer Kagan dkk
(1993).
Talking
Stick (tongkat berbicara) adalah metode yang pada mulanya digunakan oleh
penduduk asli Amerika untuk mengajak semua orang berbicara atau menyampaikan
pendapat dalam suatu forum (pertemuan antar suku), sebagaimana dikemukakan
Carol Locust berikut ini. Tongkat berbicara telah digunakan selama berabad-abad
oleh suku-suku Indian sebagai alat menyimak secara adil dan tidak memihak. Menurut
Kauchack dan Eggen dalam Azizah(1998), pembelajaran kooperatif merupakan strategi
pembelajaran yang melibatkan murid untuk bekerja secara kolaboratif dalam
mencapai tujuan. Kolaboratif sendiri diartikan sebagai falsafah mengenai
tanggung jawab pribadi dan sikap menghormati sesama.
B. SARAN
Saran yang ingin disampaikan tekait makalah ini diantaranya adalah :
1. Bagi Mahasiswa
Bagi mahasiswa yang
berkedudukan sebagai calon guru, diharapkan mampu menguasai dan terampil dalam
menggunakan metode serta model-model pembelajaran. Hal ini penting karena mampu
membantu dalam penyampaian materi ajar kepada siswa serta memudahkan siswa
untuk menerima materi. Selain itu makalah ini juga dapat digunakan sebagai
bahan referensi.
2. Bagi Guru
Guru sebagai
tenaga pendidik
DAFTAR PUSTAKA
Deden.2010.Pembelajaran talking stick.(dedenbilaode.blogspot.com) Diakses tanggal 22 september 2011
Ischak. SU . DKK. 2004. Pendidikan
Ips SD. Jakarta. Universitas Terbuka.
Misnawati.
2010. Upaya peningkatan prestasi belajar murid melalui model pembelajaran
kooperatif tipe STAD pada mata pelajaran IPS kelas IV SD Inpres Likiyung kab. Gowa.
Universitas Muhammadiyah.
Sudjana, Nana.
1989. Cara belajar murid aktif. Bandung : Sinar Baru Algenso.
Suyatno. 2009.
Menjelajah pembelajaran inovatif. Surabaya: Masmnuredia Buana Pustaka.
Ali, Iqbal. 2010. NHT “Numbered Head Together” (online). http://iqbalali.com/2010/01/03/nht-numbered-head-together/, diunduh
pada tanggal 2 Desember 2014, pukul 09.15 WIB.
Beredukasi. 2013. Model Pembelajaran Talking Stick (online). http://beredukasi.blogspot.com/2013/09/model-pembelajaran-talking-stick.html, diunduh pada tanggal 2 Desember 2014, pukul 09.34 WIB.
Hamjal H. 2011. Meningkatkan
Hasil Belajar IPS (online). http://h2hamjal.blogspot.com/2011/10/meningkatkan-hasil-belajar-ips-melalui.html, diunduh pada tanggal 2 Desember 2014, pukul 09.45 WIB.
Herdy. 2009. Model Pembelajaran Numbered Head Together (online). http://herdy07.wordpress.com/2009/04/22/model-pembelajaran-nht-numbered-head-together/, diunduh
pada tanggal 2 Desember 2014, pukul 09.10 WIB.
Iffah, Pelangi. 2011. Moodel NHT (online). http://pelangi-iffah.blogspot.com/2011/04/model-nht.html, diunduh
pada tanggal 2 Desember 2014, pukul 09.22 WIB.
Jaul. 2012. Model Pembelajaran Talking Stick (online). http://jaul.heck.in/model-pembelajaran-talking-stick.xhtml, diunduh pada tanggal 2 Desember 2014, pukul 09.29 WIB.
Model Pembelajaran Kooperatif. 2012. Numbered Head Together (online). http://modelpembelajarankooperatif.blogspot.com/2012/08/numbered-head-together-nht.html, diunduh
pada tanggal 2 Desember 2014, pukul 09.26 WIB.
Thanks atas infonya, sangat membantu.
BalasHapus